Suzuki Nilai Pasar Mobil masih Bisa Kejar Target Tahun 2025

jimny

KATADATAOTO – Pasar otomotif nasional masih belum membaik menjelang akhir tahun 2025. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan mobil baru secara retail atau dari dealer ke konsumen pada bulan September 2025 hanya mencapai 63.723 unit. Angka ini turun 4,20 persen dibanding bulan Agustus 2025 yang mencatat 66.518 unit.

Secara kumulatif, penjualan mobil baru sejak bulan Januari hingga bulan September 2025 baru mencapai 585.917 unit. Capaian tersebut masih jauh dari target GAIKINDO yang menargetkan total penjualan 850 ribu unit tahun ini. Artinya, masih ada sekitar 265 ribu unit yang harus terjual dalam tiga bulan terakhir.

Untuk memenuhi target itu, para produsen mobil harus menjual rata-rata 88.300 unit per bulan hingga Desember. Kondisi ini dinilai berat karena situasi ekonomi nasional belum sepenuhnya pulih.

Agen pemegang merek (APM) resmi Suzuki di Indonesia, Suzuki Indomobil Sales (SIS) tetap optimistis target industri bisa tercapai. 4W Deputy Managing Director SIS Dony Ismi Saputra mengatakan biasanya penjualan kendaraan meningkat pada bulan November dan Desember, mengikuti pola musiman di pasar otomotif.

Ia menjelaskan peningkatan penjualan terjadi karena pabrikan banyak menawarkan program menarik pada akhir tahun. Masyarakat cenderung menunggu momen ini untuk membeli mobil baru. Namun Dony menegaskan hal itu bisa tercapai jika seasonal index tak terganggu. Seasonal index merupakan faktor musiman yang mempengaruhi naik-turunnya permintaan.

Berdasarkan tren, penjualan mobil cenderung turun pada bulan September dan Oktober karena konsumen menunggu promo akhir tahun. Kondisi ini membuat kinerja penjualan pabrikan pada dua bulan tersebut tak maksimal.

Jika melihat data tahun 2024, penjualan pada bulan Oktober 2024 hanya mencapai 73.443 unit. Penjualan di bulan November 2024 tercatat 73.475 unit, dan di bulan Desember naik ke 82.094 unit. Melihat tren tersebut, target 850 ribu unit pada akhir 2025 diperkirakan sulit tercapai.

Penjualan mobil biasanya baru menunjukkan peningkatan sekitar sebulan setelah pameran otomotif berlangsung. Contohnya, dampak positif dari GIIAS 2025 baru terlihat pada bulan berikutnya. Hal serupa diperkirakan terjadi pada pameran GAIKINDO Jakarta Auto Week (GJAW) yang digelar bulan November 2025, di mana efek penjualan kemungkinan baru terasa pada bulan Desember. Namun, pengaruh pameran semacam ini umumnya hanya berlangsung satu bulan.

Dengan waktu yang terbatas, produsen mobil perlu bekerja lebih keras untuk mengejar target akhir tahun. Promosi besar-besaran di penghujung 2025 menjadi strategi utama agar penjualan mendekati target yang ditetapkan GAIKINDO. (*)