Ekspor Mobil CBU Jadi Penopang Industri Otomotif

Deretan mobil baru di area parkir pabrikan otomotif

BISNIS.COM –  Meski penjualan mobil domestik menurun, ekspor kendaraan menjadi faktor penting bagi industri otomotif Indonesia. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat, sepanjang delapan bulan pertama 2025, ekspor mobil utuh (completely built up, CBU) mencapai 335.063 unit. Angka ini naik 12,2 persen dibanding periode yang sama tahun 2024 lalu.

Jongkie Sugiarto (Ketua I GAIKINDO) mengatakan bahwa angka produksi mobil sudah termasuk ekspor. “Angka produksi mobil kan termasuk ekspor. Jadi faktor ekspor masuk juga dalam jumlah produksi,” katanya.

Ekspor juga dipengaruhi kondisi ekonomi masing-masing negara tujuan, seperti di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), Amerika Latin, Jepang, hingga Timur Tengah.

Toyota masih menjadi eksportir terbesar dengan total ekspor 114.280 unit, naik 6,8 persen dibanding tahun lalu. Posisi kedua ditempati Daihatsu dengan 76.738 unit. Mitsubishi Motors naik 29,5 persen menjadi 67.399 unit. Produsen-produsen ini membantu menjaga volume produksi tetap stabil meski pasar domestik melemah. Sementara itu, pasar mobil domestik terus menurun. Penjualan whole sales sepanjang Januari–Agustus 2025 mencapai 500.951 unit, turun 10,6 persen dibanding periode sama tahun 2024 lalu. Penjualan retail turun 10,7 persen menjadi 522.162 unit. 

Jongkie berharap ekspor mobil Indonesia dapat mencapai 500 ribu unit hingga akhir 2025, sebagai cara menjaga stabilitas produksi dan mendukung industri otomotif di tengah penurunan permintaan domestik. (*)