KARAWANG — Toyota Indonesia memperkuat dukungan terhadap upaya transisi energi nasional melalui pengembangan mobil listrik dan bahan bakar alternatif berbasis bio-ethanol. Langkah ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mencapai kemandirian energi dan pengurangan emisi karbon.
Toyota saat ini menghadirkan beragam pilihan kendaraan listrik. Itu antara lain hybrid electric vehicle HEV), plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), battery electric vehicle (BEV), dan fuel cell electric vehicle (FCEV). Semuanya dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan mobilitas pelanggan. Selain itu, Toyota bersama pemerintah juga tengah mengembangkan flexy fuel vehicle (FFV) menggunakan bahan bakar bio-etanol.
Bio-etanol merupakan bahan bakar terbarukan yang dihasilkan dari fermentasi bahan organik seperti tebu dan singkong. Dalam konteks bisnis energi saat ini, bio-etanol menjadi alternatif strategis untuk menekan emisi karbon dan mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar minyak (BBM).
Model kendaraan elektrifikasi seperti Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid yang diproduksi di Indonesia telah diekspor ke berbagai negara dengan total volume gabungan melampaui 39 ribu unit. Hal ini menyoroti kesiapan industri otomotif nasional dalam mendukung transisi menuju mobilitas elektrifikasi berkelanjutan mulai tahun 2025. (*)









