BYD Pimpin Pasar Mobil Listrik Indonesia di Tahun 2025

DETIK – BYD menjadi merek mobil listrik dengan penjualan terbesar di Indonesia sepanjang Januari hingga November 2025. Perusahaan asal China tersebut mencatat penguasaan pasar sebesar 57 persen, sehingga berpeluang menutup tahun sebagai pemimpin pasar kendaraan listrik nasional. Kinerja ini menempatkan BYD sebagai salah satu pemain utama di industri otomotif Indonesia.

Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao mengatakan pertumbuhan pasar kendaraan listrik di Indonesia bergerak sangat cepat. Peningkatan pangsa pasar dari  dua persen menjadi 12 persen dalam dua tahun merupakan perkembangan yang jarang terjadi di banyak negara. Di pasar China, capaian serupa disebut membutuhkan waktu sekitar delapan tahun.

Dari total 12 persen pangsa pasar kendaraan listrik, sebanyak 25 persen berada di wilayah Jabodetabek. Artinya, satu dari lima mobil yang beroperasi di kawasan tersebut merupakan battery electric vehicle (BEV) atau kendaraan listrik berbasis baterai. Pertumbuhan ini dinilai menjadi indikator kuat peningkatan adopsi pengguna di wilayah perkotaan.

Secara akumulatif, BYD mencatat penjualan whole sekitar 47.300 unit selama Januari hingga November 2025. Selama beberapa bulan terakhir, BYD mencatatkan penjualan hingga 10 ribu unit per bulan. Dengan volume tersebut, BYD mengklaim menguasai lebih dari 57 persen pasar kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia.

BYD kini menempati posisi atas dalam daftar merek mobil terlaris secara keseluruhan. Penjualannya bahkan melampaui beberapa merek Jepang seperti Mitsubishi, Suzuki, dan Honda. Pada November 2025, penjualan whole sales BYD mencapai 9.481 unit, berada di bawah Daihatsu dan Toyota yang masih memimpin penjualan bulanan.

Pertumbuhan ini sejalan dengan pembangunan infrastruktur pendukung dan peningkatan layanan purnajual. BYD juga menegaskan komitmen untuk mengembangkan ekosistem new energy vehicle atau kendaraan energi baru yang lebih lengkap. Rencana produksi lokal turut disiapkan untuk memperkuat industri otomotif dalam negeri. (*)