Sumber: Visual Capitalist
VISUAL CAPITALIST – Toyota mempertahankan posisi sebagai merek mobil terlaris di dunia pada semester pertama tahun 2025. Perusahaan ini mencatat penjualan 4,73 juta unit, naik 6 persen dibanding tahun sebelumnya. Data ini dihimpun oleh analisis industri Felipe Munoz dalam laporan resmi pabrikan dan estimasi pasar kendaraan ringan global.
Volkswagen berada di posisi kedua dengan 2,32 juta unit dan pertumbuhan 5 persen. Di bawahnya, Ford menjual 2,07 juta unit namun turun 1 persen. Penjualan ini mencakup kendaraan konvensional atau internal combustion engine, serta kendaraan listrik.
BYD menempati posisi keempat dengan penjualan 2 juta unit dan pertumbuhan 31 persen. Kenaikan ini membuat banyak analis memperkirakan BYD dapat melampaui Ford pada akhir 2025. Pertumbuhan BYD disebut mencerminkan ekspansi cepat industri electric vehicle (EV) di Tiongkok, termasuk penjualan luar negeri seperti Eropa dan Amerika Latin.
Hyundai dan Kia mencatat pertumbuhan tipis masing-masing 1 persen dan 2 persen. Chevrolet juga mengalami kenaikan 2 persen pada periode yang sama. Ketiganya disebut berhasil menahan tekanan dari perubahan pasar menuju elektrifikasi.
Beberapa merek lama mengalami penurunan, di antaranya Honda dan Nissan dengan minus 7 persen, serta Mercedes dan Audi dengan minus 6 persen. Pelemahan ini terjadi karena permintaan mobil di beberapa pasar utama Eropa dan Jepang melambat. Segmen luxury atau kelas premium disebut ikut terdampak karena tekanan ekonomi dan penundaan pembelian konsumen.
Geely menjadi salah satu merek dengan perkembangan pesat berkat kenaikan 59 persen menjadi 992 ribu unit. Penjualan ini berasal dari pertumbuhan domestik Tiongkok serta ekspansi merek ke Asia dan Eropa. Tren ini menunjukkan peningkatan peran pabrikan Tiongkok di pasar global.
Secara umum, perubahan pasar terlihat jelas antara pabrikan lama dan pemain baru berbasis EV. Produsen tradisional mempertahankan pangsa pasar dengan menambah model hybrid, sementara merek Tiongkok meningkatkan penetrasi melalui harga kompetitif. Peralihan ini diperkirakan berlanjut hingga akhir tahun 2025. (*)








